Notification

×

KTH Oi Mada Na'e Akan Mengelola Hutan Kawan Seluas 400 Ha

9/22/21 | 9/22/2021 WIB | 2021-09-22T12:43:12Z


foto : kepala desa kombo bersama pendamping desa Syaifullah 

Bima - Kelompok Tani Hutan(KTH) OI Mada Na'e, mendapat nota kesepakatan dengan DLH provinsi nusatenggara barat untuk mengelola hutan kawasan seluas 400 ha.

Nantinya dalam pemanfaatan hutan kawasan  dibawah pengawasan KPH Maria Donggomasa, KTH Oi Mada Na'e akan memanfaatkan hutan dengan menam kopi,kemiri,kunyit dan buah buahan,Tentunya tanaman yang bisa tumbuh berkembang dibawah pohon tegakkan.

Kepala desa kombo membenarkan bahwa kelompok Tani Hutan Oi Mada Na'e akan memanfaatkan hutan kawasan negara seluas 400 Ha.dan dalam proses pengajuan pemanfaatan hutan kawasan tersebut di ketahui oleh pemdes kombo.


Pada media ini kepala desa kombo Bunyamin,S.pd, menyampaikan bahwa pemanfaatan hutan kawasan oleh KTH  Oi Mada Na'e  tersebut saat ini masih dalam proses, untuk saat ini kelompok KTH tersebut sudah mendapat NKK( nota kesepakatan kemitraan) dari  DLH (dinas lingkungan hidup) provinsi NTB .


Bunyamin melanjutkan, kenapa kelompok KTH  ini di izinkan untuk memanfaatkan hutan kawasan, karena kelompok tersebut berkomitmen untuk menjaga dan merawat hutan. KTH  Oi Mada Nae hanya memanfaatkan hutan untuk di tanami kemiri, kopi dan buah-buahan, bukan merambah hutan .dan sebagai bentuk keseriusan KTH  ini untuk tidak menebang pohon dalam hutan , setiap anggota kelompok menandatangani surat pernyataan untuk tidak menebang pohon atau merambah hutan , surat pernyataan tersebut di tanda tangani di atas materai.


Di tempat berbeda ketua KTH oi Mada nae Firmansyah,S. pd, saat di sambangi awak media ini menjelaskan,bahwa KTH oi Mada Na'e bukanlah kelompok kelompok seperti yang pernah ada,   KTH Oi Mada Na'e berkomitmen untuk tidak merambah hutan atau menebang pohon. hal tersebut bukan hanya sebatas omongan saja tapi ditegaskan dengan dibuatnya surat pernyataan di atas materai
."kelompok kita ini bukan seperti kelompok kelompok sebelumnya, kelompok kita anggota nya mayoritas diisi oleh masyarakat di usia produktif, yang punya konsep dan arah yang jelas dalam pemanfaatan hutan ini, kami berkomitmen untuk tidak menebang pohon, dan apa bila itu dilakukan oleh anggota kelompok ini , maka saya selaku ketua kelompok akan menindak tegas dengan mengeluarkan dari keanggotaan dan menuntut nya secara hukum yang berlaku," tegasnya.

foto: Firmansyah ketua KTH Oi Mada Na'e

Firmansyah juga menyayangkan terkait postingan salah satu account media sosial FB , yang menurutnya postingan tersebut seolah-olah KTH Oi Mada Na'e telah melakukan perambahan hutan, padahal sampai saat  ini belum ada kegiatan di lokasi hutan kawasan tersebut, 
"Saya selaku ketua kelompok KTH Oi Mada Na'e sangat keberatan dengan postingan account FB Syahrul Malingi itu, ini mencemarkan nama baik kelompok kami , seolah-olah kelompok Oi Mada Na'e telah melakukan perambahan hutan, padahal itu tidak benar sama sekali, perlu diketahui ,untuk pembuatan saung  saja yang rencananya akan di tempatkan di dalam hutan kawasan tersebut, kami tidak menyentuh pohon-pohon di dalam hutan itu. jangankan untuk menebang pohon nya , dahan nya saja kami tidak sentuh.Kami dari kelompok KTH Oi Mada Na'e berencana menutut secara hukum terkait postingan account FB Syahrul Malingi ini." tandas firman.


Firman menambahkan, di bentuk nya KTH Oi Mada Na'e berangkat dari kekhawatiran kaum muda desa kombo atas kegiatan kegiatan pengrusakan hutan terjadi selama ini, Keberadaan KTH ini untuk menjaga kelestarian hutan sembari memanfaatkan hutan itu sendiri , dengan menanam tumbuhan tumbuhan di bawah tegakkan yang menghasilkan.
" keberadaan KTH ini berangkat dari kekhawatiran kita terhadap kondisi hutan kita saat ini, atas tindakan dari oknum oknum masyarakat yang merusak hutan,  keberadaan kita ingin merubah mainset pemikiran masyarakat, yang selama ini memakai  pola  tebang lalu bercocok tanam ,kita akan tunjukkan pada masyarakat bagaimana caranya memanfaatkan hutan untuk di ambil hasilnya   tanpa harus menebang pohon.kami akan berupaya semaksimal mungkin agar KTH Oi Mada Na'e ini menjadi KTH panutan(percontohan) dalam mengelola dan memanfaatkan hutan tanpa harus menebang." tutup Firmansyah (Red/Ka-On).









×